AyoSemarang Tag. Rabu, 3 Agustus 2022; Network. Ayo Banten; Ayo Batang; Ayo Bekasi; Ayo Bogor; Ayo Indonesia; Ayo Yogya #RMI NU. Nasional Idul Adha 2022 NU dan Muhammadiyah Berpotensi Beda Tanggal, Ini Penyebabnya Rabu, 22 Juni 2022 | 09:29 WIB PBNU Tentukan Awal Ramadhan Jatuh pada Minggu 3 April 2022 Jumat, 1 April 2022 |
Jakarta - Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta mengenang pertemuannya dengan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur saat berkunjung ke kantor PBNU. Jose Ramos-Horta bercerita momen kala dia bertemu dengan Gus Dur di Paris dalam sebuah forum internasional."Saya pertama kali bertemu Gus Dur di Paris, Prancis, beberapa tahun lalu. Saat itu kita bersama menghadiri forum internasional," ujar Jose Ramos-Horta kepada wartawan di kantor PBNU, Jakarta Pusat, Rabu 20/7/2022.Jose mengatakan sangat dekat dengan NU, terutama tentang pesan nilai-nilai demokrasi yang pernah ditanamkan Gus Dur sewaktu Timor Leste menyatakan merdeka. "Saya merasa sangat dekat dengan NU," kata Jose itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyebut Jose Ramos-Horta dan Gus Dur memiliki hubungan dekat. Keduanya disebut sudah lama berteman."Beliau memang dekat sekali dengan Gus Dur. Sudah kenal lama. Jadi beliau teman sejak lama," jelas Gus Yahya mengatakan PBNU akan mengajak salah satu tokoh agama dari Timor Leste untuk berpartisipasi dalam forum R20 di Bali. Bak gayung bersambut, Jose Ramos-Horta pun menyambut baik ajakan Gus Yahya itu."Kita meminta ada representasi dari Timor Leste untuk ikut dalam R20. Tokoh agama dari sana dan kami ingin membuka kerja sama dengan masyarakat Timor Leste, apa pun yang bisa dilakukan untuk agenda kemanusiaan," kata Gus Yahya."Insyaallah tanggal 2 atau November nanti di Bali. Beliau menyambut baik," Jose Ramos-Horta mengunjungi kantor PBNU di Jakarta Pusat pagi ini. Setiba di lokasi, Jose Ramos-Horta tampak disambut oleh Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ramos-Horta terpantau tiba di kantor PBNU pukul WIB, Rabu 20/7/2022. Dia tampak mengenakan kemeja berwarna putih serta jas dan masker bermotif Yahya dan Gus Ipul tampak menyalami Jose Ramos-Horta. Sesudah itu, Jose Ramos-Horta masuk ke dalam kantor PBNU didampingi oleh Gus Yahya dan Gus Ipul. rak/yld
Surabayaduta.co- Wakil Ketua Gerakan Ayo Mondok (GAM) PP RMI NU KH. Zahrul Azhar Asumta turut mengucapkan selamat atas terpilihnya KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) 2021-2026. (PBNU) 2021-2026. “Saya mengucapkan selamat atas terpilihnya Gus Yahya sebagai ketua umum,”

Semarang, NU Online Pengurus Pusat Rabithah Ma'ahid Islamiah PP-RMI NU menyelenggarakan Silaturahim dan Konsolidasi Gerakan Nasional Ayo Mondok pada Rabu 4/3 bertempat di Villa Pondok Kopi, Umbul Sidomukti, Kabupaten Semarang, JawaTengah. Acara yang dihadiri oleh seluruh Pengurus Pusat RMI PP-RMI, Pengurus Pusat Gerakan Nasional Ayo Mondok, dan utusan beberapa perwakilan Pengurus Wilayah PW-RMI dari Jawa membahas tentang evaluasi program dan strategi Gerakan Ayo Mondok GAM ke depan. Menurut Ketua Umum PP RMINU KH. Abdul Ghafarrozin atau yang lebih akrab disapa Gus Rozin, GAM sejak awal diarahkan sebagai upaya promosi pesantren kepada masyarakat kelas menengah ke atas agar memperluas masyarakat santri. Di samping tentu saja menjadi media komunikasi bagi pesantren kebanyakan. Oleh karena itu harus bisa menjawab kebutuhan masyarakat sekarang tentang pondok pesantren. "Dalam survey yang dilakukan PP RMINU, ada pergeseran di tengah masyarakat tentang Pesantren. Wali santri kelas menengah ke atas jarang yang bertanya tentang kitab apa yang dikaji di pesantren," ungkapnya. Kelompok ini lanjutnya, lebih sering mengukur pesantren yang cocok untuk anak-anaknya dari mulai dari segi sarana, kebersihan, kesehatan, dan ihwal lain yang itu belum menjadi perhatian GAM selama ini. Ketua Gerakan Ayo Mondok, KH Lukman Haris Dimyati juga mengungkapkan, terkait pergeseran definisi di masyarakat, seperti tidak samanya pemahaman wali santri dan pesantren tentang mana yang kategori kekerasan dan mana yang kategori mendidik. GAM juga harus memberikan sosialisai, pendampingan, dan advokasi ke pesantren agar tidak menjadi persoalan di kemudian hari. "Mungkin harus dibentuk sistem yang mengikat antara pondok pesantren dan wali santri, sehingga kejadian yang tidak diinginkan seperti komplain wali santri terhadap cara didik pengasuh ke anaknya yang dianggap kekerasan, tidak terjadi lagi," ungkapnya. Demi tercapainya tujuan-tujuan terebut, Gus Rozin juga mengingatkan bahwa GAM dan RMI harus bersinergi dengan baik sehingga niatan kita untuk memajukan pesantren dapat saling menguatkan. "Karena ada beberapa hal tidak bisa didekati secara struktural RMI, namun bisa dengan kultural GAM," terang Pengasuh Pesantren Maslakul Huda Pati ini. Sebelum Muktamar Makassar RMI itu Banom di NU. Setelahnya RMI menjadi lembaga sehingga ada beberapa keterbatasan dalam organisasi RMI di pusat dan daerah, padahal justru persoalan pesantren dewasa ini lebih kompleks, sehingga perlu langkah terobosan untuk untuk memecah kebuntuan ini, GAM bisa menjadi solusi karena sifatnya yang horisontal. "GAM harus mengambil peran promotif dan pemberdayaan yang menyentuh kebutuhan masyarakat pesantren. Biar hal-hal yang bersifat prinsipil dan substantif menjadi tugas RMINU," tegasnya. Harapannya hasil dari konsolidasi kali ini bisa menjadi bekal untuk kepengurusan yang selanjutnya. Silaturahim dan konsolidasi membahas evaluasi program, struktur, dan perencanaan program strategis GAM. Kontributor Mukhamad Zulfa Editor Abdul Muiz

\n \n \n ayo mondok rmi pbnu
KetuaRabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Ghaffar Rozin menjelaskan rangkaian kegiatan menyambut Hari Santri 2021. (Tangkapan layar YouTube TVNU. Ketua RMI NU saat launching logo dan slogan Hari Santri Nasional 2021.)
JAKARTA - Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdatul Ulama RMI-NU meluncurkan program Gerakan Nasional Ayo Mondok. Bertempat di Gedung PBNU Salemba, program Ayo Mondok diresmikan. Program tersebut awalnya merupakan moto dari Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Sirodj. “Gearakan Ayo Mondok ini merupakan ection dari moto saya waktu di Makasar. Dengan kembali ke pesantren artinya kembali pada nilai-nilai akhlaq, mempelajari ilmu agama lebih dalam,” ujar Sirodj saat ditemui Republika di Kantor PBNU, Senin 1/6. Dalam pandangannya, melalui pesatrenlah manusia akan menemukan dan mengawal pikirannya untuk berpikir secara moderat, berpikir tentang apapun, tentang semua aspek baik agama, sosial, kultur dan budaya. Melalui pesantrenlah, Sirodj percaya akan tumbuh generasi-generasi yang mampu bersaing dengan dunia tanpa goyah, akan muncul genertasi islam moderat. Menurut dia, meraih pendidikan di pesantren, bukan sekadar transfer ilmu. Pesantren merupakan proses membina generasi menjadi pribadi yang mandiri dan dewasa, baik secara intelektual, sosial, maupun spiritual. “Pesantren, merupakan lembaga pendidikan yang mampu membangun generasi berkarakter,” kata Sirodj menjelaskan. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini
Programini seiring dengan gerakan PBNU “Ayo Mondok” memberikan beasiswa kepada para calon santri yang berlatar belakang tidak mampu untuk mesantren gratis. RMI sudah bekerja sama dengan 20 pesantren di Kabupaten Cirebon untuk menampung para santri yang mendapat beasiswa. Semua biaya hidup santri gratis selama mondok di pesantren
Ayo Mondok menjadi gerakan yang digalakkan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Wilayah RMI. Ayo Mondok, Untuk menggugah kesadaran masyarakat untuk memondokkan anaknya ke Pesantren sendiri, adalah tulang punggung punggung keberadaan organisasi Nahdlatul Ulama NU. NU menjadi besar karena dilahirkan dari rahim pesantren yang telah lama menjadi lembaga pendidikan di dan gagasan untuk melakukan gerakan Ayo Mondok telah lama muncul di RMI Jawa Timur. Seiring berjalannya waktu, isu itu meredup. Di berbagai wilayah isu-dan gagasan ini juga tumbuh namun, hanya sekadar dalam obrolan antarsantri, kiai dan pun disambut oleh RMI Jateng dengan membuat kartun Ayo- Mondok Pesantrenku Keren. Tak hanya berhenti dalam pembuatan karikatur, rapat program “Gerakan Nasional Ayo Mondok”, Senin, 4/5 di kantor TV9 Surabaya menajamkan; bahwa “Gerakan Nasional Ayo Mondok” merupakan sebuah gerakan kampanye kepada publik akan pentingnya pendidikan pesantren melalui media massa maupun media kecil yang terdiri dari pengurus pusat RMI, RMI Jateng dan Jatim, dan pihak TV9 menyepakati memakai logo usulan RMI Jateng, dan peluncuran “Gerakan Nasional Ayo Mondok” secara serentak pada 1 Juni 2015 di kantor PBNU Setara”Kami meminta seluruh komunitas santri NU pada tanggal tersebut untuk memasang logo di semua medsos yang dimiliki sekurang- kurangnya dua hari. Dan menyiapkan data pesantren yang diunggulkan untuk diunggah di website masing-masing sebagai informasi,” tutur Ketua RMI Jateng KH Abdul Ghaffar Rozien yang akrab disapa dengan Gus Rozien, saat silaturahmi dengan Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Amir Machmud NS, di kantor Jalan Raya Kaligawe KM 5, Rabu 27/5.Dikatakan, gerakan AyoMondok dilakukan untuk menyosialisasikan pesantren pada masyarakat umum terutama masyarakat kelas menengah tanpa mengurangi rasa keinginan untuk ditempati kalangan tertentu. Karena di pesantren semua diberlakukan setara. Serta meyakinkan bahwa pesantren kompatibel dengan perkembangan dan oleh karenanya layak untuk dijadikan pilihan.”Di Jawa Tengah ada pesantren, tetapi belum selesai divalidasi ulang. Gerakan ini dilakukan karena dalam perjalanan RMI, ditemukan pesantren yang justru mengembangkan paham radikalisme, terutama di wilayah selatan dan Solo raya,” kunjungannya itu, Gus Rozien juga didampingi Sekretaris RMI Jateng Muhammad Farid Fad, Departemen Media dan Informasi Munawir Aziz; Mukhammad Zulfa dan Hasan Ubaidillah, serta Depertemen Kerja sama Asep Cuwantoro. Mereka juga ditemui, Redaktur Wacana Harian Umum Suara Merdeka, Cocong Arief Priyono. Amir Machmud juga mengakui, Suara Merdeka dalam beberapa tahun ini juga sering diganggu kelompok yang menghegemoni Merdekapun tetap memberi ruang publik yang seimbang dan tidak mungkin memuat paham atau pesantren yang memuat ideologi secara verbal. Tetapi memilih yang berkonteks aktual. SMIkuti berita NU Cilacap Online NUCOM di Google News, jangan lupa untuk follow Penulis & Editor NU Cilacap Online NUCOM Situs Islam Aswaja Nahdlatul Ulama NU, menghadirkan aktivitas berita informasi kegiatan Nahdlatul Ulama Cilacap -termasuk Lembaga dan Badan Otonom NU- secara Online. Terima kasih atas kunjungan Anda semuanya. Silahkan datang kembali.
AyoMondok; Laporan Donasi; Category PENTINGNYA LEADERSHIP DAN ENTREPRENEURSHIP BAGI SANTRI DALAM MENOPANG KEMAJUAN BANGSA DI ERA GLOBALISASI. April 23, 2019; 1054 Views; 0 Comments; PENTINGNYA LEADERSHIP DAN. See More. Bangun Kemandirian, RMINU Buka Khozin Shop di Blora. January 16, 2019; 505 Jakarta, NU Online Rabithah Ma’ahid Islamiyah RMI Pengurus Besar Nahdlatul Ulama yang merupakan Asosisasi Pesantren NU meluncurkan logo Hari Santri 2020. Ketua Umum RMI PBNU KH Abdul Ghaffar Rozin mengatakan, tahun ini pihaknya meluncurkan logo yang menggambarkan kondisi pandemi Covid-19 ditandai dengan gambar dua orang santri mengenakan masker. “Tahun ini, bangsa Indonesia bahkan seluruh dunia sedang menghadapi ujian yang luar biasa. Khususnya kita kalangan pesantren dengan adanya wabah pandemi Covid-19,” kata Gus Rozin melalui keterangan tertulis, Kamis 17/9. “Sampai saat ini, pandemi semakin meluas dengan bertambahnya korban di berbagai kalangan dan kluster. Kita belum tahu pasti sampai kapan ini semua akan berakhir,” sambung Gus Rozin, sapaan akrabnya. Sehingga dalam rangka Hari Santri yang akan jatuh pada tanggal 22 Oktober 2020 ini, RMI PBNU sengaja mengambil tema "Santri Sehat Indonesia Kuat" dengan logo “Ayo Mondok Pakai Masker”, sebagai spirit untuk selalu menjaga kesehatan. “Semoga bangsa Indonesia khususnya kalangan pesantren dijauhkan dari fitnah corona, karena dengan pesantren sehat maka Indonesia akan kuat,” jelasnya. Lebih lanjut, Gus Rozin mengimbau kepada keluarga besar pesantren dan para santri di Indonesia untuk senantiasa menjaga kewaspadaan dan selalu taat protokol serta menerapkannya di lingkungan pesantren. Selain itu, semua warga pesantren harus terlibat aktif dalam menjaga pesantren dari terpapar covid-19. “Supaya visi-misi pesantren sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan pemberdayaan akan senantiasa eksis dan berkembang,” harapnya. RMI PBNU juga mengajak para santri dan seluruh elemen masyarakat untuk dapat mensosialisasikan logo Hari Santri 2020 untuk menandai peringatan yang saat ini memasuki tahun ke-6 sejak sejak ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 lalu. Sumber NU Online Editor Abdullah Alawi
Janganada satupun yang tertinggal dalam pendidikan, jangan satupun anak yatim di negeri ini tidak mendapatkan hak dan jaminan masa depannya melalui pendidikan. Pastikan semua anak Indonesia menjadi harapan unggul bagi Indonesia maju. Sukseskan gerakan pesantren asuh ayo kita mulai berdonasi,” tegas Gus AMI. (*) RMI-PBNU
Oleh Abdul Rahman WahidPondok pesantren pada awalnya di-setting sebagai lembaga pendidikan non-formal. Surau, Masjid dan pemondokan santri menjadi ruang aktifitas sentral para santri belajar ilmu. Ilmu yang dipelajari secara umum berkutat pada persoalan disiplin ilmu agama baca; Islam, semisal fiqh, tasawwuf, nahwu, shorof, tauhid, tajwid dan semacamnya. Teks-teks yang jadi rujukan juga seputar kitab kuning klasik, sebuah karya cendikiawan Islam Ulama yang rata-rata ditulis pada abad pertengahan. Hal semacam itu membuat beberapa kalangan menjuluki kaum pesantren sebagai kaum berjalannya waktu, tuntutan zaman kian kompleks. Pesatnya keilmuan yang semakin spesifik serta perkembangan teknologi terus menuntut pesantren tetap bisa menjadi lembaga pendidikan yang selalu survive. Alhasil, pesantren juga membuka pendidikan umum mulai dari SD-MI, SLTP-MTs, SMA-SMK-MA-MAK, bahkan Perguruan Tinggi. Sungguh ini capaian yang luar biasa. Selain menjadi lembaga pendidikan agama, pesantren juga membuka ruang untuk siapa saja yang ingin memperdalami ilmu itu ternyata tidak membuat pesantren aman dalam memuluskan ajarannya. Munculnya pesantren-pesantren baru yang sebenarnya berada dalam naungan aliran Islam transnasional menjadi tantangan pesantren yang sudah lama ada. Pesantren baru muncul dengan mengedapankan ilmu umum semata, pengetahuan bahasa Inggris dan bahasa Arab menjadi tawaran untuk menarik animo para orang tua agar memondokkan anaknya di pesantrennya. Gerakan "Ayo Mondok" yang dipelopori oleh Rabithah Ma'ahid Islamiyah RMI PBNU menjadi signal bahwa lembaga pendidikan pesantren bukan lembaga alternatif. Akan tetapi, pesantren dengan segala bentuknya merupakan lembaga unggulan. Memang, jika dilihat dari redaksi bahasa, gerakan tersebut seakan-akan hanya ajakan untuk orang tua agar memondokkan anaknya di pesantren. Ajakan tersebut diperuntukkan agar orang tua tidak memondokkan anaknya di pesantren yang salah. Karena, meskipun menempuh pendidikan di pesantren bukan jaminan mereka sudah berada di tempat yang benar. Jika pesantren yang ditempati berideologi Islam garis keras, maka sejatinya mereka tidak nyantri. Akan tetapi, mereka dididik untuk menjadi para "teroris" dengan alasan "jihad". Setelah keluar sebagai alumni mereka malah mencoreng nama Islam itu sendiri. Untuk itulah, gerakan "Ayo Mondok" menjadi sebuah kampanye penting agar orang tua tidak salah menitipkan anaknya untuk belajar di pesantren. Pentingnya MondokBanyak hal kenapa orang tua penting memondokkan anaknya di pesantren yang benar. Menurut pengalaman penulis sendiri, ada beberapa hal kenapa penting menempuh pendidikan di pesantren, tentunya pesantren yang berada di bawah asuhan kiai-kiai Nahdlatul Ulama NU. Di antaranya pertama, pesantren NU memiliki sanad keilmuan yang jelas. Segala yang dipelajari di pesantren NU bisa dipertanggungjawabkan. Jika kita runtut, ilmu yang dikonsumsi alurnya jelas sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Oleh karenanya, kita tak perlu khawatir atas kebenaran ilmu yang dipelajari di pesantren NU. Karena itu sudah sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW yang besok bertanggung jawab dihadapan Allah Yang Maha pesantren mengajarkan kita untuk tidak berpikir oposisi-binner. Sebuah gaya berpikir yang selalu mempertentangkan setiap perbedaan. Tak heran, jika gerakan feminisme menjadi kekuatan matriarki yang menindas kaum lelaki, semisal. Atau sosialisme menentang otoriterianisme, lalu menjadi otoriterianisme dengan bentuk baru. Nah, di pesantren kita diajarkan bahwa perbedaan itu adalah sunnatullah. Perbedaan tidak perlu dipertentangkan, akan tetapi disikapi secara arif agar bisa berjalan sejarah yang bisa kita petik adalah saat terjadi perang sesama sahabat Rasulullah. Ketika beberapa kelompok memberi dukungan kepada salah satu sahabat, bahkan ada yang memilih menyalahkan keduanya. Ulama Ahlussunnah memilih tidak berkomentar. Diamnya Ahlussunnah bukan tanpa alasan, sikap diam tanpa komentar merupakan pernyataan tersirat bahwa keduanya sama-sama mempunyai dasar alasan atas perang yang mereka kobarkan. Keduanya sama-sama sahabat Rasulullah dan perbedaan pandangan itu hal yang biasa terjadi, tak terkecuali sahabat Nabi kita dikenalkan tentang konsep barokah. Dalam kehidupan pesantren, barokah menjadi hal penting yang dijadikan pegangan santri. Sering kali kita mendengar, setinggi apapun ilmu yang didapatkan jika tidak mendapatkan barokah Kiainya, maka ilmu yang didapat akan sia-sia. Dalam pandangan pesantren tabarrukan atau biasa disebut barokah mempunyai makna penambahan kebagusan dari Allah, ziyadatul khair. Artinya, setiap waktu semakin bertambah baik. Barokah merupakan sebuah kekuatan rasa yang dimiliki oleh Kiai dan dipercaya mampu melegitimasi ilmu yang diperoleh santri, manfaat atau tidak. Barokah tidak semata-mata bisa hadir dari seorang Kiai. Artinya, untuk mendapatkan titel bahwa seorang Kiai memiliki kekuatan barokah biasanya terletak pada sejauhmana Kiai tersebut memilki sendiri merupakan sebuah pengetahuan yang telah mengkristal pada diri seorang Kiai. Tentunya, ilmu yang pernah dipelajarinya telah menyatu dengan dirinya. Nah, Kiai seperti ini akan terlihat begitu karismatik di depan santri-santrinya dan masyarakat pada umumnya. Ternyata, hal semacam ini tidak hanya diakui oleh kalangan pesantren. Seorang tokoh sosiologi, Max Weber juga mengakui akan kebenaran ini. Dalam menjelaskan rasionalisasi, Weber mengakui bahwa ilmu-ilmu sosial harus berkaitan dengan fenomena spiritual atau ideal. Alasannya, sebagai ciri-ciri khas dari manusia yang tidak berada dalam jangkauan bidang ilmu-ilmu alam. Nah, yang semacam ini dalam pesantren biasa disebut dengan barokah dan karomah. Sesuatu yang selama ini kita anggap mistis, ternyata hanya persoalan rasio akal belum mampu menjangkaunya. Sebenarnya ini adalah hal yang rasional, suatu saat bisa dari pesantren kita akan diajarkan bagaimana bersosial. Tanpa disadari, dalam kehidupan santri menyimpan segudang pelajaran hidup. Hal sederhana, semisal bagaimana santri makan bersama dengan menggunakan talam. Dari situ kita bisa lihat, bahwa kebersamaan dalam pesantren itu sangat diutamakan. Tanpa melihat dari mana asalnya, miskin, kaya bahkan keturunannya. Pesantren tak pernah mengenal kasta, semua diperlakukan sama, selain persoalan di atas, hal paling penting yang bisa didapat dari pesantren adalah "Akhlak". Akhlak yang dimaksud di sini bukan sekedar persoalan etika semata. Karena etika lebih kepada persoalan pola sikap dan pola ucap. Semisal, seorang koruptor yang sosialnya bagus tidak bisa dikatakan berakhlak. Karena apa yang ia lakukan tidak sesuai dengan kebenaran tetapi, akhlak jauh melampaui itu. Seseorang yang berakhlak, baik tindakan, perkataan, pikiran maupun perasaannya akan berjalan secara beriringan. Keempatnya tidak mungkin bertentangan. Contoh yang bisa kita ambil, ketika Nabi Muhammad SAW mengutuk seseorang yang munafik. Seperti kita mafhum, munafik adalah seorang yang ucapan dan tindakan, pikiran serta hatinya tidak sesuai. Dari contoh itu bisa kita petik, bahwa akhlak meliputi persoalan pola sikap, pola ucap, pola pikir dan pola rasa hati. Bagaimanapun juga, Nabi Muhammad SAW diutus ke dunia, tak lain dan tak bukan untuk menyempurnakan akhlak manusia, Innama bu'itstu liutammima makarimal hanya sekelumit pengalaman dari penulis yang pernah mengenyam pendidikan di pesantren. Tentu masih banyak hal lain yang bisa dijadikan alasan kenapa mondok nyantri itu penting. Ada segudang pelajaran dan pengalaman yang hanya bisa kita dapatkan dari pondok pesantren. Untuk itu, Ayo Mondok.
793. Brand Architecture . Selain identitas visual dalam bentuk logo resmi sebagaimana ulasan di atas, konstruksi branding Gerakan Ayo Mondok memiliki hubungan arsitektural dan hierarkis dengan identitas kelembagaan RMI-NU secara umum dan konstruk pola pelaksanaan program yang dijalankan di lapangan. Brand gerakan Ayo Mondok membawahi beberapa brand atau
GAYUNGAN, - Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama RMI NU merupakan lembaga milik Nahdlatul Ulama dengan basis utama pondok pesantren. Di Indonesia, jumlahnya mencapai lebih dari dan tersebar di sejumlah daerah. Plt Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah RMI Nahdlatul Ulama Jawa Timur Jatim, KH Abdussalam Shohib menyatakan, RMI NU merupakan asosiasi pesantren NU yang berencana memberikan sertifikat kepada pondok-pondok pesantren di bawah naungan RMI. Dalam sertifikasi itu, berupa pesantren aman dan sehat. Maka dari itu, ia berupaya melakukan koordinasi dengan beragam pihak. Baik internal mau pun eksternal dari beragam pihak agar aksi pencabulan atau pemerkosaan di lingkungan pondok tak terulang lagi. Baca Juga GIIAS Surabaya 2021 Dihadiri Pengunjung "Kita akan koordinasi dengan pihak eksternal, aparat yang berwenang, LBH, KPAI, dan Kemenag. Kita juga lakukan koordinasi internal, komunikasi dan koordinasi dengan LBHNU dan LKKNU," kata Abdussalam, Senin 13/12/2021. Dengan adanya sertifikasi tersebut, dinilai dapat membuat pondok pesantren yang berafiliasi dengan NU tetap mendapatkan kepercayaan dari publik. Sehingga, pandangan negatif terhadap pondok pesantren atau beragam hal di dalamnya tiada. Ia berharap, hal serupa juga dilakukan oleh organisasi massa lainnya. "Pesantren di bawah RMI semuanya berkembang dan mendapat kepercayaan tinggi di mata masyarakat," ujarnya. Baca Juga Kesalahan Teknis, Hasil Undian Babak 16 Besar Liga Champions Dibatalkan dan Akan Diulang Pukul WIB Sebelumnya, pemerkosaan terhadap santriwati oleh HW terhadap 13 santriwati di Cibiru, Bandung, Jawa Barat memicu amarah khalayak. Tentunya, hal itu mengundang aneka respon dari khalayak. Tak hanya sekedar mencibir, warganet juga mengecam perbuatan tersebut. Kini, kasus itu tengah diproses lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
ewT3Zs.
  • 03gnomd4o0.pages.dev/279
  • 03gnomd4o0.pages.dev/285
  • 03gnomd4o0.pages.dev/156
  • 03gnomd4o0.pages.dev/175
  • 03gnomd4o0.pages.dev/265
  • 03gnomd4o0.pages.dev/234
  • 03gnomd4o0.pages.dev/362
  • 03gnomd4o0.pages.dev/14
  • 03gnomd4o0.pages.dev/63
  • ayo mondok rmi pbnu